Ratusan Demonstran Bentrok dengan Polisi di Nairobi, Tuntut Reformasi Ekonomi
Nairobi, Kenya — Aksi unjuk rasa besar-besaran pecah di ibu kota Kenya, Nairobi, Jumat (11/7), setelah ribuan warga turun ke jalan menuntut reformasi ekonomi dan penghapusan pajak baru yang dinilai membebani rakyat. Aksi damai yang berubah menjadi bentrok itu menyebabkan sedikitnya 3 orang tewas dan lebih dari 70 orang luka-luka, termasuk aparat kepolisian.
Krisis Ekonomi Picu Gelombang Protes
Pemerintah Kenya, di bawah kepemimpinan Presiden William Ruto, baru-baru ini mengesahkan kebijakan pajak bahan bakar dan barang impor yang memicu kenaikan harga barang pokok secara drastis. Inflasi telah menyentuh angka 12%, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Orang tua kami tidak bisa beli beras. Kami tidak punya pekerjaan. Pajak terus naik, tapi kehidupan makin sulit,” teriak salah satu demonstran dalam video yang beredar di media sosial.
Bentrokan Pecah di Tengah Tuntutan Damai
Awalnya, unjuk rasa berlangsung damai di pusat kota, dengan massa membawa spanduk bertuliskan “Turunkan Harga, Bukan Harapan”. Namun sekitar pukul 15.00 waktu setempat, bentrokan pecah saat aparat mencoba membubarkan kerumunan dengan gas air mata dan meriam air.
Sebagian demonstran melempar batu dan membakar ban sebagai bentuk perlawanan. Polisi kemudian merespons dengan tembakan peluru karet. Rumah sakit setempat melaporkan bahwa tiga korban meninggal karena luka tembak, dan sebagian besar luka lainnya akibat sesak napas serta luka benturan.
Reaksi Pemerintah dan Komunitas Internasional
Presiden Ruto dalam pidatonya menyebut aksi tersebut sebagai “digerakkan oleh kelompok oposisi radikal” dan menyatakan tidak akan membatalkan kebijakan fiskal yang telah ditetapkan.
Namun, organisasi HAM lokal dan internasional mengutuk penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat. Human Rights Watch Afrika meminta penyelidikan terbuka terhadap insiden kekerasan tersebut.
Uni Afrika dan PBB menyerukan dialog terbuka antara pemerintah dan perwakilan demonstran untuk mencegah krisis politik yang lebih besar.
Ketegangan Belum Mereda
Situasi di Nairobi masih tegang hingga Sabtu pagi, dengan aparat keamanan berjaga ketat di titik-titik strategis. Sementara itu, gelombang unjuk rasa dikabarkan mulai meluas ke kota-kota besar lain seperti Mombasa dan Kisumu.