🏞️ Pertemuan Strategis Antara Kementerian Kehutanan dan Tokoh Aktivis Lingkungan Daerah
Jakarta, 30 Juni 2025 – Menteri Kehutanan Raja Antoni menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah tokoh muda lingkungan dan pegiat konservasi nasional, termasuk aktivis asal NTB, Agam Rinjani, di Gedung Manggala Wanabakti. Pertemuan ini dikabarkan membahas strategi pengelolaan hutan berkelanjutan dan penguatan peran masyarakat adat serta komunitas lokal dalam menjaga kawasan konservasi.
🌳 Dialog Lintas Generasi untuk Masa Depan Hutan Indonesia
Dalam suasana informal namun serius, Menteri Raja Antoni menyampaikan bahwa kementeriannya tengah merumuskan kebijakan baru terkait sistem tata kelola hutan partisipatif, dan masukan dari para pegiat muda sangat penting dalam proses penyusunan kebijakan ini.
“Hutan kita tidak bisa dijaga oleh negara saja. Harus melibatkan semua elemen—terutama generasi muda dan komunitas adat yang sudah hidup berdampingan dengan hutan sejak lama,” ujar Raja Antoni.
Agam Rinjani, yang dikenal karena kiprahnya dalam pelestarian hutan Gunung Rinjani melalui pendekatan ekowisata dan edukasi pemuda desa, menggarisbawahi pentingnya akses dan kepercayaan kepada masyarakat lokal dalam mengelola kawasan hutan secara lestari.
📌 Isu-Isu yang Dibahas: Dari Reforestasi hingga Perhutanan Sosial
Berikut beberapa poin utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut:
-
Akselerasi program perhutanan sosial di daerah yang masih rendah partisipasi
-
Pemetaan wilayah adat dan kawasan rawan deforestasi di NTB, Kalimantan, dan Papua
-
Kolaborasi program reforestasi dengan komunitas sekolah dan pesantren hijau
-
Perluasan hutan pendidikan dan hutan konservasi berbasis digital
-
Tantangan konflik lahan dan industri ekstraktif di wilayah-wilayah hutan produksi
Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan LSM lingkungan nasional seperti WALHI, Madani Berkelanjutan, dan perwakilan mahasiswa pecinta alam dari beberapa universitas.
🌱 Komitmen Pemerintah: Revisi Regulasi dan Pendanaan Inklusif
Menteri Raja Antoni menjanjikan akan mempercepat revisi sejumlah aturan teknis di sektor kehutanan, terutama yang menyulitkan kelompok masyarakat adat dan komunitas lokal untuk mengakses legalitas pengelolaan hutan. Selain itu, ia juga membuka wacana pengalokasian Dana Lingkungan Hidup (DLH) untuk mendukung program komunitas berbasis konservasi.
“Kita ingin hutan jadi sumber daya hidup, bukan hanya komoditas ekonomi,” ujar Raja.
🤝 Rencana Tindak Lanjut: Konsultasi Publik dan Rembug Nasional Kehutanan 2025
Dari hasil pertemuan ini, disepakati beberapa tindak lanjut konkret:
-
Dialog regional antara Kementerian dan komunitas lokal akan digelar di Lombok, Samarinda, dan Wamena dalam waktu dekat
-
Penyusunan naskah akademik usulan bersama oleh aktivis lingkungan dan Kementerian
-
Persiapan Rembug Nasional Kehutanan 2025 yang akan diselenggarakan pada akhir Oktober mendatang
Agam Rinjani dan sejumlah tokoh muda lainnya menyatakan kesiapan untuk membawa suara akar rumput dalam forum nasional tersebut, demi masa depan hutan yang lebih lestari dan inklusif.
📝 Kesimpulan
Pertemuan antara Menteri Kehutanan Raja Antoni dan tokoh muda seperti Agam Rinjani menunjukkan adanya kemauan politik untuk mendengar dan melibatkan generasi baru dalam pengambilan keputusan strategis sektor kehutanan. Bila langkah ini konsisten, maka bisa menjadi tonggak penting dalam pembaruan paradigma pengelolaan hutan di Indonesia: dari top-down menjadi kolaboratif dan berkeadilan ekologi.